Jumat, 12 November 2010

Haruskah,............????

Aku tak tau harus bagaimana lagi,..... aku nggak sempurna seperti yang lain,..... ingin rasanya hati ini berputus asa,... tapi itu tidak boleh!!!!

Jumat, 29 Oktober 2010

HIZB

Hizib, juga dieja Hizb adalah kumpulan ayat-ayat Al-Quran, zikir, doa dan shalawat yang disusun dengan tidak menggunakan hawa nafsu yang jelek/ buruk untuk diamalkan dengan membacanya.
Hizib di Al-Qur'an
Kata Hizib muncul di Al-Quran sebanyak 7 kali
1. Surat Al Maaidah ayat 56 :
Dan barang siapa yang menjadikan Allah ta'ala, RosulNya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan (Hizbu) Alloh-lah sebagai pemenang.
2. Surat Al Kahfi ayat 12 :
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah diantara kedua golongan (Al hizbaini) itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal didalam gua itu
3. Surat Al Mukmiinun ayat 23 :
4. Surat Ar Ruum ayat 32 :
dari orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan (HIzbin) mereka
5. Surat Al Fathiir ayat 6 :
Sungguh setan itu membawa permusuhan bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, sesungguhnya mereka mengajak Golongannya (Hizbuhu) agar menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
6. Surat Al Mujaadilah ayat 19 :
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Alloh ta'ala; mereka itulah golongan (Hizbu) setan. Ketahuilah bahwa golongan (Hizba) setan lah yang merugi.
7. Surat Mujadiilaah ayat 22 :
Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada Allah ta'ala dan kepada hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang didalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung
Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgai tentara
Berbagai Hizib
Hizib popular di kalangan masyarakat Melayu di Indonesia dan Malaysia.
Penyusun Hizib selalu dikaitkan dengan tokoh pengasas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat.
Tujuan asal Hizib adalah untuk diamalkan agar diri seseorang menjadi dekat dengan Allah dalam arti kata Allah akan meredai orang yang mengamal Hizib tersebut. Ini kerana Hizib adalah juga kategori doa atau zikir yang bertujuan memperkuat tauhid pengamal tersebut.
Terdapat pelbagai Hizb yang di susun oleh para imam-imam atau guru-guru tariqah, dan semua hizb ini secara langsung atau tidak bersumber dari ayat-ayat Al-Quran dan dalil-dalil dari Hadis Nabi. Tidak kurang pula yang di terima oleh para penyusun hizb ini langsung dari Rasulallah samada dalam keadaan sadar (yaqazatan) atau dalam mimpi (ru'yah).
Antara yang masyhur ialah
1. Hizib Bahar oleh As-sayyid asy-Sayiakh Abil Hasan Asy-Syadzili
2. Hizib Nasar oleh Syaikh Abil Hasan Asy-Syadzili, juga oleh Al-Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
3. Hizib An-Nawawi oleh Al-Imam An-Nawawi
4. Hizib Wiqayah oleh Ibn Arabi
5. Hizib Autad dsb
Di dalam kelompok pengamal ilmu persilatan, ilmu kerohanian atau ilmu kebatinan, Hizib diamalkan untuk memohon pertolongan Allah atau untuk menjadikan diri seseorang itu kuat dan untuk berbagai hajat lagi.

Kamis, 30 September 2010

DO'A ( kata hati )

Ya Allah Ya Rahman…
berikan kami kekuatan
dalam menghadapi ujian
cobaan
hambatan
halangan
rintangan

Ya Wadud, hindarkan…
dari kesulitan
kesempitan
kesusahan
kefakiran
kemiskinan
kemelaratan
kesengsaraan
keterbelakangan
keterpurukan
kebodohan

Ya Hafidz, hilangkan…
keputusasaan
keragu-raguan
kebimbangan
kebingungan
kemurungan
kekhawatiran
ketakutan
keengganan
kelalaian
kesalahan
kekhilafan
kesedihan
kecemasan
kelemahan
kemalasan
kebakhilan
kepengecutan
perhutangan
kejahatan

Ya Fattah, hapuskan…
kesewenang-wenangan
kemunafikan
keserakahan
kebobrokan
kenakalan
pemaksaan
penggusuran
pembunuhan
pemerkosaan
pendholiman
penindasan
pemalsuan
penipuan
pencurian
penodaan

Ya Salam, limpahkan…
kejayaan
kesuksesan
kemuliaan
kebesaran
kedamaian
kerukunan
kesejahteraan
keselamatan
kesehatan
keselarasan
kemerdekaan
kesenangan
kebahagiaan
kemenangan

Ya Wakil, berilah kepatuhan
dalam pemeliharaan
kebersihan
keamanan
ketertiban
keindahan
kenyamanan

Ya Hakim, tinggikan
kebaikan
keadilan
kebijaksanaan
dalam perencanaan
pelaksanaan
pengendalian
pengevaluasian

Ya Lathif, lancarkan
dalam menjalankan
kesopanan
keramahan
kesusilaan

Ya Rozzaq, lapangkan…
rizki halalan…
toyyiban…
penuh keberkahan…
kemanfaatan…
jadi dermawan
jadi hartawan
atau ilmuwan
cencekiawan
karyawan
wartawan
budayawan
sejarawan
olahragawan
budiman
seniman

Ya Halim, ijinkan
untuk melestarikan
perhutanan
pertanian
perikanan
pertambangan
penghijauan
pembudidayaan
agar ada peningkatan
pertumbuhan
perkembangan
pembangunan
dalam perindustrian
perdagangan
perikehidupan
di daratan
di lautan

Ya Ghaniyy, karuniakan…
kekayaan
perumahan
keterampilan
pekerjaan
pendidikan

atas yang kami rasakan…
kebangkrutan
pemberhentian
pemutusan hubungan
yang mengakibatkan
cacian
makian
omongan
gunjingan

Ya Warits, wariskan…
keberkahan
dalam pernikahan
dan keturunan
berkesinambungan
berkelanjutan

Ya Rauf, limpahkan…
ketulusan perasaan
dalam percintaan
menuju perjodohan
selalu jaga kehormatan
terhindar perzinahan
perselingkuhan
kemudharatan
dan kenistaan
tancapkan kekokohan
dalam keikhlasan
ketabahan
keyakinan
atas penantian
yang dirasakan
tak berkesudahan
tak berakhiran

kukuhkan kesabaran
menjalankan ketaatan
menghidari kemaksiatan
hadapi musibah dan godaan

Ya Allah ya Hadi, jadikan…
kesempitan jadi kesempatan
kesulitan jadi kemudahan…
kemudahan…
dan kemudahan…
ya, kemudahan…

sungguh sesudah kesulitan
ada kemudahan...
ya, sungguh sesudah kesulitan
ada kemudahan...

Ya Khaliq, Engkau ciptakan…
semuanya dari kematian
maka Engkau hidupkan
lalu Engkau matikan
lalu Engkau hidupkan
dan kembali ke haribaan

Senin, 02 Agustus 2010

"CUKUP "


Ketika kumohon pada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.

Ketika kumohon pada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan.

Ketika kumohon pada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berpikir.

 
Ketika kumohon pada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.

Ketika kumohon pada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang2 bermasalah untuk kutolong.

Ketika kumohon pada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan.

Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.
Do'aku terjawab sudah.

Minggu, 01 Agustus 2010

HIZB NASHOR

حِزْبُ النـَّصـْرِ المُبـَارَكِ

( لِسـَيـِّدي أبـِي الحـَسـَنِ الشـَّاذلـِي )

بـِـسْـمِ اللهِ الرَّحمـنِ الرَّحـيمِ

اللهـُمَّ بـِسَطـْوَةِ جَبـَروتِ قـَهـْرِكَ وبـِسُرْعـَةِ إغـَاثـَةِ نـَصـْرِكَ وَبـِغِـيرَتـِكَ لإنـْـتـِهـَاكِ حُرُمَـاتِكَ وَبـِحـِمَايَتِكَ لِـمَن إحـْـتـَمـَى بـِآياتِكَ أسألـُكَ يا اللهُ يَا سَميعُ يَا قـَريبُ يَا مُجـِيبُ يَا سَريعُ يَا مُنـْتـَـقِمُ يَا شـَديدَ البَـطـْشِ يَا جَبََّارُ يَا قـَهـَّارُ يَا مَنْ لا يُعْـجـِزُهُ قـَهـْرُ الجَبـَابـِرَةِ ولا يَعْظـُمُ عـَلـَيْهِ هَلاكُ المُتـَمَرِّدَةِ مِنَ المُلوكِ والأكـَاسِرَةِ أن تـَجْـعَلَ كـَيـْدَ مَنْ كـَادَنِي في نـَحْرِهِ وَمَكـْرَ مَنْ مَكـَرَ بي عَـائِداً عَليهِ وَحُـفـْرَة مَنْ حَفـَرَ لي وَاقِعاً فيها وَمَنْ نـَصَبَ لي شـَبـَكـَة الخَدَاعِ إجْعَلـْهُ يا سَيِّدي مُسَاقاً إليها وَمُصَـاداً فيها وَأسِيراً لـَدَيْهـَا اللهُمَّ بـِحَقِّ كـهيعص إكـْـفِـنـَا هَمَّ العِدا وَلـَقـِّهـِمْ الرَّدَى وَإجْعـَلهُمْ لِكـُلِّ حَبيبٍ فِداً وَسَلـِّط عَلـَيـْهـِمْ عَاجـِلَ النـِّقـْمـَةِ في اليَوْمِ والغـَدِ. اللهُمَّ بَدِّدْ شـَمْلـَهـُمْ، اللهُمَّ فـَرِّق جَمْـعَـهـُم اللهُمَّ أقـْلِلْ عَدَدَهـُمْ، اللهُمَّ فـُلَّ حَدَّهُمْ، اللهُمَّ إجْعَلْ الدَّائِرَة عَلـَيـْهـِمْ اللهُمَّ أرْسِلْ العَذابَ إليهـِمْ، اللهُمَّ أخـْرِجْـهـُمْ عَنْ دَائِرَةِ الحِلـْمِ وَإسْـلـُبـْهـُمْ مَدَدَ الإمْـهـَالِ وغـُلَّ أيْديَهـُمْ وإرْبـِط عَلـَى قـُلوبـِهـِمْ ولا تـُبـَلـِّغـْهـُمْ الآمال، اللهُمَّ مَزِّقـْهـُمْ كـُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقـْـتـَهُ لأعْدَائِكَ إنـْـتِصـَاراً لأنـْبـِيائِكَ وَرُسُـلِكَ وَأولِيائِـكَ اللهُمَّ إنـْـتـَصِرْ لنا إنـْـتـِصَـارَكَ لأحْبـَابـِكَ على أعْدَائِكَ، اللهُمَّ لا تـُمَكـِّنْ الأعْداءَ فينا ولا تـُسـَلـِطـَهـُمْ عَـلـَيْـنـَا بـِذنوبـِنـَا حم حم حم حـــم حم حم حم حُـمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النـَصـْرُ فـَعـَلينـْا لا يـُنـْصـَرون حمعسق حِمَايَتـُنـَا مِمَّا نـَخـَافُ، اللهُمَّ قـِنـَا شـَرَّ الأسْواءِ ولا تـَجْعـَلنـَا مَحـَلاً للبـَلـْواءِ، اللهُمَّ أعْطِنـَا أمَلَ الرَّجَاءِ وَفـَوْقَ الأمَلِ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا مَنْ بـِفـَضْـلِهِ لِفـَضْلِهِ نـَسْألْ - نـَسْألـُكَ العَجـَلَ العَجَلَ إلهي الإجَابَة الإجَابَة يَا مَنْ أجَابَ نـُوحاً في قـَوْمِهِ يَا مَنْ نـَصَرَ إبْراهِيمَ عَلى أعْدائِهِ يَا مَنْ رَدَّ يُوسُفَ على يَعْـقوب يَا مَنْ كـَشـَفَ ضـُرَّ أيُّوبَ يَا مَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زكـَرِيَّا يَا مَنْ قـَبـِلَ تـَسـْبيحَ يُونـُسَ بـِنْ مَتـَّى نـَسْـألـُكَ بـِأسْرارِ أصْحـَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تـَقـْبـَلَ مَا بـِهِ دَعَوْنـَاكَ وأنْ تـُعْطِينـَا مَا سَألناكَ أنـْجـِزْ لنـَا وَعْدَكَ الذي وَعَدْتـَهُ لِعِـبَادِكَ المُؤمِنين لا إلهَ الا أنـْتَ سُبْحَانـَكَ إني كـُنـْتُ مِنَ الظـَّالِمِينَ إنـْـقـَطـَعـَتْ آمَالـُنـَا وَعِزَّتِكَ الا مِنـْكَ وَخـَابَ رَجَاؤُنـَا وَحَـقِـكَ الا فيكَ.
إنْ أبْطـَأتْ غـَارَةُ الأرْحَامِ وإبْـتـَعـَدَتْ فـَأقـْرَبُ السَّيْرِ مِنـَّا غـَارَةُ اللهِ
يا غـَارَةَ اللهِ جـِدِي السـَّيـْرَ مُسْرِعَة في حَلِّ عُـقـْدَتـِنـَا يَا غـَارَةَ اللهِ
عَدَتْ العَادونَ وَجَارُوا وَرَجَوْنـَا اللهَ مُجـيراً
وَكـَفـَى باللهِ وَلـِيـَّا وَكـَفـَى باللهِ نـَصِيراً
حَسْبـُنـَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ - ثلاثا
ولا حَوْلَ ولا قـُوَةَ الا باللهِ العَليِّ العَظِيمِ إسْـتـَجـِبْ لـَنـَا آمين - ثلاثا
فـَقـُطِعَ دَابـِرُ القـَوْمِ الذينَ ظـَلـَمُوا والحَمْدُ لِلهِ رَبَّ العَالـَمينَ ولا حَوْلَ ولا قـُوَّةَ الا باللهِ العَلِيّ العَظِيمِ
وَصَـلـَّى اللهُ عَـلـَى سَيـِّدِنـَا مُحَمَّدٍ النـَّبـِيّ الأمِيِّ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبـِهِ وَسَـلـَّمَ

Wajah-wajah Kekasih Tuhan

Ada 17 langkah yang harus dilakukan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
1. Bertaubat secara benar. Ada tiga tahap taubat yang harus dijalani: dosa lahir, dosa batin dan taubat dari lupa musyahadah kepada Tuhan.
2. Meninggalkan perkara mubah. Maksudnya, seseorang tidak boleh banyak mengganggur. Sebaliknya, ia harus mengisi waktu longgarnya demi kebaikan
3.Menghidari riya. Segala perbuatan baik dan amalnya harus ditujukan semata-mata kepada Tuhan, bukan untuk atasan atau orang lain. Amal yang dilakukan dengan riya tidak akan sampai kepada Tuhan.
4. Tidak menyakiti orang lain. Menyakiti orang termasuk racun yang mematikan dan Tuhan tidak akan memaafkan dosa kita sebelum orang yang disakiti memaafkannya.
5. Menjaga makanan yang tidak halal. Makanan yang tidak halal akan membuat hati menjadi keras dan menghalangi seseorang untuk hadir dalam hadirat Ilahi. Jika terlanjur, harap dimuntahkan. Jika tidak bisa, perbanyaklah istighfar.
6. Tidak merasa merasa malu untuk berbuat baik. Jika orang lain tidak malu melakukan maksiat, kenapa kita malu berbuat baik
7. Tidak curang dalam pekerjaan. Siapa yang berbuat jujur akan diberikan keberkahan dalam rizkinya. Sebaliknya, siapa yang curang akan hancur.
8. Menundukkan nafsu. Nafsu senantiasa mengajak kepada kejahatan. Meski demikian, nafsu tidak perlu dihilangkan karena ia memang dibutuhkan. Yang harus dilakukan adalah menundukkan nafsu agar dapat diajak untuk kebaikan.
9. Melakukan uzlah. Uzlah bukan berarti meninggalkan masyarakat untuk menyepi di gunung melainkan menjaga hati agar tidak terpengaruh kebiasaan buruk.
10. Tidak banyak bicara. Bicara itu baik tetapi terlalu banyak bicara akan mendorong seseorang untuk mudah jatuh dalam perbuatan dosa.
11. Tidak meninggalkan shalat malam. Shalat malam adalah tanda cinta kita kepada Tuhan. "Siapa yang mengaku cinta Tuhan tetapi tidak bangun untuk shalat malam (tahajud) berarti dusta belaka".
12. Membiasakan shalat jamaah. Salah satu syarat agar seseorang dapat masuk hadirat Ilahy adalah bahwa ia harus menjaga shalatnya.
13. Tidak berbuat zalim, baik berkaitan dengan badan, seperti melukai; berkaitan dengan harta, seperti mencuri; atau berkaitan dengan harga diri, seperti mencaci.
14. Memperbanyak istighfar. Istighfar ini terutama dilakukan pada waktu-waktu berikut, (a) pagi dan sore hari, (b), ketika kesulitan ekonomi, (c) ketika terjerumus dalam dosa, (d) selesai melakukan perbuatan baik
15. Berlaku sopan. Orang yang ingin dekat dengan Tuhan harus mempunyai tata krama. Dikatakan, sopan santun mencapai 3/4 ajaran agama. Siapa yang tidak berlaku sopan berarti tidak mempunyai agama dan iman
16. Tidak melupakan dzikir. Dzikir adalah salah satu tanpa cinta pada Tuhan. Orang yang melupakan dzikir berarti tidak mencintai Tuhan, sebab seseorang tidak akan lupa pada yang dicinta
17. Tata aturan dzikir, (a) tidak boleh syirik atau riya', (b) mengurangi makan, (c) dzikir dengan suara keras, (d) dengan niat yang sungguh-sungguh, (e) dilakukan secara berjamaan, (f) dilakukan dengan penuh takzim dan sopan

Jumat, 30 Juli 2010

Kekasih Tuhan.....?????

Jika manusia berkehendak untuk mendekat kepada Tuhan, mereka harus mencariNya dalam kalbu manusia. Mereka hendaknya berbicara dengan baik kepada semua orang, apakah ada atau tidak, dan jika mereka sendiri hendak menjadi sebuah pelita untuk membimbing yang lain, maka , seperti matahari, mereka harus menunjukkan wajah yang sama kepada sesama. Membawa keceriaan kepada sebuah kalbu, lebih baik daripada membangun banyak pusara untuk pemuliaan, dan untuk memperbudak sebuah jiwa dengan kebaikan lebih berharga daripada membebaskan seribu budak. Itulah manusia kekasih Tuhan yang sejati, yang duduk di tengah kawan-kawannya, dan terjaga dan makan dan tidur dan membeli dan menjual dan member dan menerima di pasar diantara orang – orang lain, dan yang menikah dan menjalin hubungan sosian dengan kaum awam lainnya, tetapi tidak sesaatpun melupakan Tuhan.

Ta'aruf ??????

Jika seorang lelaki ingin menarik hati seorang wanita, biasanya yang ditebarkan adalah berjuta-juta kata
puitis bin manis, penuh janji-janji untuk memikat hati, "Jika kau menjadi istriku nanti, percayalah aku satu-satunya yang bisa membahagiakanmu," atau "Jika kau menjadi istriku nanti, hanya dirimu di hatiku" dan "bla...bla...bla..." Sang wanita pun tersipu malu, hidungnya kembang kempis, sambil menundukkan kepala,
"Aih...aih..., abang bisa aja." Onde mande, rancak bana !!!(halahh...berlebihaan kekekeke)

Lidah yang biasanya kelu untuk berbicara saat bertemu gebetan, tiba-tiba jadi luwes, kadang dibumbui 'ancaman' hanya karena keinginan untuk mendapatkan doi seorang. Kalo ada yang coba-coba main mata ama si doi, "Jangan macem-macem lu, gue punya nih!" Amboi... belum dinikahi kok udah ngaku-ngaku miliknya dia ya? Lha, yang udah nikah aja ngerti kalo pasangannya itu sebenarnya milik Allah SWT.

Emang iya sih, wanita biasanya lebih terpikat dengan lelaki yang bisa menyakinkan dirinya apabila ntar udah menikah bakal selalu sayang hingga ujung waktu, serta bisa membimbingnya kelak kepada keridhoan Allah SWT. Bukan lelaki yang janji-janji mulu, tanpa berbuat yang nyata, atau lelaki yang gak berani mengajaknya menikah dengan 1001 alasan yang di buat-buat.

Kalo lelaki yang datang serta mengucapkan janjinya itu adalah seseorang yang emang kita kenal taat ibadah, akhlak serta budi pekertinya laksana Rasulullah SAW atau Ali bin Abi Thalib r.a., ini sih gak perlu ditunda jawabannya, cepet-cepet kepala dianggukkan, daripada diambil orang lain, iya gak? Namun realita
yang terjadi, terkadang yang datang itu justru tipe seperti Ramli, Si Raja Chatting, atau malah Arjuna, Si Pencari Cinta, yang hanya mengumbar janji-janji palsu, lalu bagaimana sang wanita bisa percaya dan yakin dengan janjinya?

Nah...
Berarti masalahnya adalah bagaimana cara kita menjelaskan calon pasangan untuk percaya dengan kita? Pusying... pusying... gimana caranya ya? Ih nyantai aja, semua itu telah diatur dalam syariat Islam kok, karena caranya bisa dengan proses ta'aruf. Apa sih yang harus dilakukan dalam ta'aruf? Apa iya, seperti ucapan janji-janji seperti diatas?

Ta'aruf sering diartikan 'perkenalan', kalau dihubungkan dengan pernikahan maka ta'aruf adalah proses saling mengenal antara calon laki-laki dan perempuan sebelum proses khitbah dan pernikahan. Karena itu perbincangan dalam ta'aruf menjadi sesuatu
yang penting sebelum melangkah ke proses berikutnya. Pada tahapan ini setiap calon pasangan dapat saling mengukur diri, cocok gak ya dengan dirinya. Lalu, apa aja sih yang mesti diungkapkan kepada sang calon saat ta'aruf?

1. Keadaan Keluarga
Jelasin ke calon pasangan tentang anggota keluarga masing-masing, berapa jumlah sodara, anak keberapa, gimana tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. Bukan apa-apa, siapa tahu dapat calon suami yang anak tunggal, bokap ama nyokap kaya 7 turunan, sholat dan ibadahnya bagus banget, guanteng abis, lagi kuliah di Jepang (ehm), pokoknya selangit deh! Kalo ketemu tipe
begini, sebelum dia atau mediatornya selesai ngomong langsung kasih kode, panggil ortu ke dalam bentar, lalu bilang "Abi, boljug tuh kaya' ginian jangan dianggurin nih. Moga-moga gak lama lagi langsung dikhitbah ya Bi, kan bisa diajak ke Jepang!" Lho? :D

2. Harapan dan Prinsip Hidup
Warna kehidupan kelak ditentukan dengan visi misi suatu keluarga lho, terutama sang suami karena ia adalah qowwan dalam suatu keluarga. Sebagai pemimpin ia laksana nahkoda sebuah bahtera, mau jalannya lempeng atau sradak-sruduk, itu adalah emahirannya
dalam memegang kemudi. Karena itu setiap calon pasangan kudu tau harapan dan prinsip hidup masing-masing. Misalnya nih, "Jika kau menjadi istriku nanti, harapanku semoga kita semakin dekat kepada Allah" atau "Jika kau menjadi istriku nanti, mari bersama mewujudkan keluarga sakinah, rahmah, mawaddah." Kalo harapan dan janjinya seperti ini, kudu' diterima tuh, insya Allah janjinya disaksikan Allah SWT dan para malaikat. Jadi kalo suatu saat dia
gak nepatin janji, tinggal didoakan, "Ya Allah... suamiku omdo nih, janjinya gak ditepatin, coba deh sekali-kali dianya...," hush...! Gak boleh doakan suami yang gak baik lho, siapa tahu ia-nya khilaf kan?

3. Kesukaan dan Yang Tidak Disukai
Dari awal sebaiknya dijelasin apa yang disukai, atau apa yang kurang disukai, jadinya nanti pada saat telah menjalani kehidupan rumah tangga bisa saling memahami, karena toh udah dijelaskan dari awalnya. Dalam pelayaran bahtera rumah tangga butuh saling
pengertian, contoh sederhananya, istri yang suka masakan pedas sekali-kali masaknya jangan terlalu pedas, karena suaminya kurang suka. Suami yang emang hobinya berantakin rumah karena lama jadi bujangan), setelah menikah mungkin bisa belajar lebih rapi, dll. Semua ini menjadi lebih mudah dilakukan karena telah
dijelaskan saat ta'aruf. Namun harus diingat, menikah itu bukan untuk merubah pasangan lho, namun juga lantas bukan bersikap seolah-olah belum menikah. Perubahan sikap dan kepribadian dalam tingkat tertentu wajar aja-kan? Dan juga hendaknya perubahan yang terjadi adalah natural, tidak saling memaksa.

4. Ketakwaan Calon Pasangan
Apa yang terpenting pada saat ta'aruf? Yang mestinya menduduki prioritas tertinggi adalah bagaimana nilai ketakwaan lelaki tersebut. Ketakwaan disini adalah ketaatan kepada Allah SWT lho, bukan nilai 'KETAKutan WAlimahAN' :D Karena apabila seorang lelaki senang, ia akan menghormati istrinya, dan jika ia tidak
menyenanginya, ia tidak suka berbuat zalim kepadanya. Gimana dong caranya untuk melihat lelaki itu bertakwa atau tidak? Tanyakan kepada orang-orang yang dekat dengan dirinya, misalnya kerabat dekat, tetangga dekat, atau sahabatnya tentang ketaatannya menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun Iman dan Islam dengan benar. Misalnya tentang sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, atau pula gimana sikapnya kepada tetangga
atau orang yang lebih tua, dan lain-lain. Apalagi bila lelaki itu juga rajin melakukan ibadah sunnah, wah... yang begini ini nih, 'calon suami kesayangan Allah dan mertua.'

Inget lho, ta'aruf hanyalah proses mengenal, belum ada ikatan untuk kelak pasti akan menikah, kecuali kalau sudah masuk proses yang namanya khitbah. Nah kadang jadi 'penyakit' nih, karena alasan "Kan masih mau ta'aruf dulu..." lalu ta'rufnya buanyak buanget, sana-sini dita'arufin. Abis itu jadi bingung sendiri,
"Yang mana ya yang mau diajak nikah, kok sana-sini ada kurangnya?"

Wah..., kalo nyari yang mulia seperti Khadijah, setaqwa Aisyah atau setabah Fatimah Az-Zahra, pertanyaannya apakah diri ini pun sesempurna Rasulullah SAW atau sesholeh Ali bin Abi Thalib r.a.?
Nah lho...!!!

Apabila hukum pernikahan seorang laki-laki telah masuk kategori wajib, dan segalanya pun telah terencana dengan matang dan baik, maka ingatlah kata-kata bijak, 'jika berani menyelam ke dasar laut mengapa terus bermain di kubangan, kalau siap berperang mengapa cuma bermimpi menjadi pahlawan?'

Ya akhi wa ukhti fillah,
Semoga antum segera dipertemukan dengan pasangan hidup, dikumpulkan dalam kebaikan, kebahagiaan, kemesraan, canda tawa yang tak putus-putusnya mengisi rongga kehidupan rumah tangga. Kalaupun nanti ada air mata yang menetes, semoga itu adalah air mata kebahagiaan, tanda kesyukuran kepada Allah SWT karena Ia telah memberikan pasangan hidup yang selalu bersama
mengharap keridhoan-Nya, aamiin allahumma aamiin.

Barakallahulaka barakallahu'alaika wajama'a bainakuma
fii khairin.

Wallahu a'lam bishowab,

Think about "LOVE"

Tahukah Engkau Apakah Cinta itu?

Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili

Itulah pertayaan yang diajukan oleh seseorang kepada Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily ra:

1. Apakah yang disebut minuman Cinta?
2. Apa gelas piala Cinta?
3. Siapa sang peminum?
4. Apakah rasa minumannya?
5. Siapakan para peminum sejati?
6. Apakah rasa segar minuman?
7. Apakah yang disebut mabuk Cinta?
8. Apa pula sadar dari mabuk itu?

Syeikh Abul Hasan asy-Syadzili menjawab:

Minuman Cinta adalah Cahaya yang cemerlang berkalian dari Kemahaindahan Sang Kekasih.

Gelas pialanya adalah kelembutan yang menghubungkan ke bibir-bibir hati.

Sang peminum adalah pihak yang mendapat limpahan agung kepada orang-orang istemewa seperti para Auliya dan hamba-hambaNya yang saleh. Allah Yang Maha Tahu kadar kepastian dan kebajikan bagi kekasih-kekasihNya.

Sang Peminum adalah pecinta yang dibukakan keindahan cinta itu dan menyerap minuman nafas demi nafas jiwa.

Rasa minuman adalah rasa dibalik orang yang terdendam rindunya ketika hijab diturunkan.

Sang peminum sejati adalah pecinta yang meneguk arak cinta itu, sejam dua jam.

Rasa segar peminuman cinta adalah bagi orang yang dilimpahi arak cinta dan terus menerus meminumnya hingga kerongkongan penuh sampai ke urat nadinya. Cahaya Allah ada dibalik minuman yang melimpah itu.

Mabuk Cinta adalah ketika seseorang hanyut dalam rasa dan hilang akal, tidak mengerti apa yang dikatakan dan diucapkan padanya.

Sadar dari mabuk cinta, adalah situasi sadar ketika gelas piala minuman cinta dikelilingkan, di hadapan mereka berbagai kondisi ruhani silih berganti, lalu kembali pada dzikir dan ketaatan, tidak terhijabi oleh sifat-sifat dengan berbagai ragam kadar yang ada, itulah yang disebut sebagai waktu sadar cinta, ketika pandangannya meluas melintas batas dan pengetahuannya semakin bertambah.

Mereka berada di bintang-bintang pengetahuan, berada di rembulan Tauhid, untuk menjadi petunjuk ketika malam menjadi gulita. Mereka dengan matahari ma’rifat, mencerahi padang harinya. Mereka itulah yang disebut Hizbullah (Pasukan-pasukan Allah) dan ingatlah bahwa Hizbullah itulah yang menang.” (Al-Mujadilah: 22)

CAHAYA diatas CAHAYA

Oh Tuhanku,
berikan kepadaku cahaya dalam kalbuku,
cahaya dalam pusaraku,
cahaya dalam pendengaranku,
cahaya dalam pandanganku,
cahaya dalam perasaanku,
cahaya dalam semua jasadku,
cahaya didepanku dan cahaya dibelakangku.
Beri aku wahai Tuhan,
kumohon kepadaMu,
cahaya ditangan kanan dan cahaya ditangan kiriku,
cahaya diatasku dan cahaya dibawahku.
Wahai Tuhan terkasihku,
tambahkanlah cahaya dalam diriku dan sirami aku dengan cahaya serta terangi aku, Tuhan kabulkanlah permintaanku karena Kau Yang member peristirahatan bagi mereka yang menderita, dan engkau yang member jawaban atas tangis mereka yang memanggil – manggil-Mu